Menumbuhkan Pribadi Santun dan Budi Pekerti lewat Pondok Suro
SeputarIndonesiatv.id | Pasuruan – Bulan Suro dikenal sebagai bulan sakral yang penuh nilai spiritual. Tradisi masyarakat Jawa selama bulan ini biasanya diisi dengan prosesi budaya seperti doa bersama, kirab, ruwatan, hingga jamasan pusaka. Semua itu menjadi wujud pelestarian budaya yang sarat nilai-nilai kesakralan dan spiritual.
Namun ada yang berbeda pada Sabtu–Minggu, 12–13 Juli 2025 lalu, di kawasan Tampuono, Gunung Arjuna, Purwodadi, Pasuruan. Yayasan Pasopati Cakra Nusantara menggelar kegiatan bertajuk “Pondok Suro Kerennn”, yang dikemas sebagai program pembentukan pribadi berbudi pekerti luhur dan penguatan kebudayaan nasional.
Ketua Umum Pasopati Cakra Nusantara, KPAS Ki Bagus Mpu Batu, menyampaikan bahwa kegiatan ini terinspirasi dari Pondok Ramadhan yang digelar setiap bulan puasa untuk memperkuat nilai religius umat Islam. Dengan semangat serupa, Pondok Suro diharapkan menjadi ruang pendidikan budaya bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Bulan Suro kaya akan esensi budaya Jawa. Melalui Pondok Suro Kerennn, kami berharap masyarakat dan generasi muda mendapat pendidikan berbudaya, sehingga lahir pribadi-pribadi santun dan berbudi pekerti luhur,” jelas Ki Bagus Mpu Batu saat apel pembukaan yang diikuti oleh perwakilan DPC Pasopati dari Sidoarjo, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Jombang, Kabupaten Malang, dan daerah lain.
Lima Materi Pokok Pondok Suro
Program Pondok Suro Kerennn membekali para peserta dengan lima materi pokok, yaitu:
1. Pribadi Santun: pembelajaran bahasa dan sikap.
2. Aksara Jawa: pengenalan dan praktik menulis aksara Jawa.
3. Busana Budaya: etika berbusana ala Jawa.
4. Tata Krama: cara berdialog dan bergaul dengan santun.
5. Wawasan Budaya: memperkenalkan pusaka, candi, arca, relief, wayang, gamelan, reog, bantengan, hingga dasar hukum kebudayaan.
Acara ini juga diikuti berbagai paguyuban, padepokan, sanggar, komunitas, dan organisasi budaya dari berbagai daerah. Sebagai apresiasi, panitia menyerahkan Piagam Penghargaan Bergengsi di Bulan Suro yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Komisi E Bidang Kebudayaan, Dr. Dra. Sri Untari Bisowarno, M.A.P., Pembina Utama Pasopati Marsda Ir. Tri Bowo Budi S., M.M., M.Tr.(Han), dan Ketua Umum Pasopati KPAS Ki Bagus Mpu Batu.
Harapan Menjadi Kurikulum Pendidikan
Ki Bagus Mpu Batu berharap Pondok Suro tidak hanya menjadi program tahunan di Yayasan Pasopati, tetapi bisa diterapkan di sanggar-sanggar, kampung-kampung, bahkan di sekolah-sekolah. “Semoga Pondok Suro dapat menjadi bagian dari kurikulum pendidikan sehingga setiap bulan Suro, dunia pendidikan ikut melaksanakan Pondok Suro untuk menumbuhkan nilai budaya, pribadi santun, dan berbudi pekerti luhur,” pesannya.
Melalui program ini, Yayasan Pasopati Cakra Nusantara ingin mewujudkan pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berakar pada nilai-nilai luhur budaya Nusantara.
Editor : Sundary